Bencana Alam dan Cara Menanganinya
A.Pengertian
Bencana Alam
populasi manusia. Bencana alam
bisa juga berarti bencana yang
disebabkan
gejala alam. Adapun gejala alam merupakan hal yang biasa terjadi di muka bumi.
gejala alam. Adapun gejala alam merupakan hal yang biasa terjadi di muka bumi.
B.
Jenis – jenis Bencana Alam
Bencana berdasarkan
jenis penyebabnya :
1.
Bencana Alam Geologis
Bencana
alam geologis adalah bencana alam yang disebabkan faktor–faktor di dalam bumi.
Misalnya, gempa bumi, tsunami (gelombang pasang laut yang diakibatkan gempa
bumi di dasar laut),letusan gunungapi, dan tanah longsor
2.
Bencana alam klimatologis
Bencana
alam klimatologis adalah bencana alam yang disebabkan faktor cuaca. Misalnya,
banjir, banjir bandang, badai, angin puting beliung, dan kekeringan.
3.
Bencana alam
ekstraterestrial
Bencana
alam ekstraterestrial adalah bencana alam yang disebabkan hal–hal di luar bumi.
Misalnya, hantaman (impact) meteor atau benda dari luar angkasa lainnya
C.
Bencana Alam di Indonesia dan Cara Menanganinya.
Indonesia merupakan salah satu negara yang sering mengalami
bencana alam. Misalnya, gempa bumi, tsunami, atau tanah longsor. Masih ingatkah
kamu, peristiwa tsunami yang terjadi di penghujung Desember 2004? Bagaimana
dengan gempa bumi
di Yogyakarta pada Mei 2006? Ribuan jiwa menjadi korban. Kerugian materi yang diderita tidak terhitung banyaknya akibat bencana tersebut.
di Yogyakarta pada Mei 2006? Ribuan jiwa menjadi korban. Kerugian materi yang diderita tidak terhitung banyaknya akibat bencana tersebut.
Sebagian besar
bencana alam tidak dapat diduga terjadinya. Oleh karena itu, masyarakat harus
selalu waspada terhadap bencana alam. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko
akibat bencanaalam tersebut.
Tahukah kamu,
mengapa di Indonesia sering terjadi bencana gempa bumi? Bencana gempa bumi
sering terjadi karena Indonesia ada pada jalur patahan dan zona tumbukan
antarlempeng. Patahan adalah retakan panjang dalam batuan, dimana batuan
bergerak ke atas, ke bawah, atau ke samping. Adapun zona tumbukan antarlempeng
merupakan daerah yang diakibatkan terjadinya tumbukan antarlempeng.
Sewaktu-waktu lempeng tersebut bergeser patah sehingga menimbulkan gempa bumi. Selain itu, jika terjadi tumbukan antarlempeng dapat mengakibatkan tsunami. Misalnya, tsunami yang terjadi di Aceh pada 2004 lalu. Indonesia juga merupakan Jalur Cincin Api. Pasifik (The Pasific Ring of Fire). Jalur ini merupakan rangkaian gunungapi aktif di dunia. Indonesia memiliki gunung api kurang lebih 240 gunungapi dan sekitar 70 buah masih aktif.
Sewaktu-waktu lempeng tersebut bergeser patah sehingga menimbulkan gempa bumi. Selain itu, jika terjadi tumbukan antarlempeng dapat mengakibatkan tsunami. Misalnya, tsunami yang terjadi di Aceh pada 2004 lalu. Indonesia juga merupakan Jalur Cincin Api. Pasifik (The Pasific Ring of Fire). Jalur ini merupakan rangkaian gunungapi aktif di dunia. Indonesia memiliki gunung api kurang lebih 240 gunungapi dan sekitar 70 buah masih aktif.
Negara kita sering ditimpa bencana alam. Ada gempa
bumi, kebakaran, banjir, tanah longsor,
dan angin puting beliung. Kamu dan keluargamu harus waspada.Harus juga bisa
menyelematkan diri. Untuk itu, kenalilah berbagai bencana tersebut.
Agar kamu dapat
menghindarinya.
Berikut ini merupakan bencana alam yang terjadi di
Indonesia dan cara menanganinya:
1. Banjir
Banjir hanyalah salah satu dari sekian
banyak bencana alam yang sering terjadi. Banjir itu sendiri berarti meluapnya
air sungai ke daerah-daerah yang dilalui aliran sungai. Keadaan ini tercipta
karena daya tampung air sungai tidak mencukupi dengan volume air yang ada.
Seperti kita ketahui bahwa salah satu sifat air adalah mencari tempat yang
rendah, maka aliran sungai yang
banjir akan menggenangi daerah yang dilaluinya. Banjir lebih disebabkan karena ulah manusia itu sendiri yang tidak menjaga lingkungannya.
banjir akan menggenangi daerah yang dilaluinya. Banjir lebih disebabkan karena ulah manusia itu sendiri yang tidak menjaga lingkungannya.
Banjir sering terjadi terutama pada musim
hujan dengan intensitas yang sering dan lebat. Daerah yang menjadi langganan
banjir terutama pada daerah sekitar arus sungai. Namun daerah yang jauh dari
sungai pun kadang terkena musibah banjir juga jika curah hujan yang datang
terus menerus dan sungai
tidak lagi sanggup menampung banyaknya air hujan.
tidak lagi sanggup menampung banyaknya air hujan.
Gambar
1.1 Suasana saat banjir terjadi dilihat dari atas udara
Sumber : ENCARTA2006
Bencana banjir yang datang tentu tidak kita harapkan, namun saat
musibah banjir menimpa kita, tentu kita tidak bisa hanya berdiam diri saja dan
pasrah menghadapinya. Ada banyak cara untuk menghadapi banjir tersebut, Di
antaranya yaitu:
a. Selamatkan barang-barang berharga
b. Selamatkan orang-orang yang kita sayangi setelah itu jika
memungkinkan tolong juga orang-orang di sekitar tempat tinggal kita.
c. Pindahkan barang-barang penting seperti barang elektronik,
tempat tidur, dan alat rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi, misalnya
lantai dua rumah atau loteng.
d. Jika kita tidak memiliki loteng maka bawalah pergi barang-barang
penting seperti selimut, uang, perhiasan, dan bahan makanan sebisanya.
Ada ungkapan lebih baik mencegah daripada mengobati. Itu
merupakan ungkapan yang bijaksana mengingat upaya pencegahan lebih mudah
dilakukan daripada mengobati itu sendiri. Hal ini pun bisa kita terapkan dalam
hal pencegahan banjir. Ada beberapa upaya untuk mencegah terjadinya banjir,
yaitu:
a.
Membuang sampah pada
tempatnya.
b.
Membersihkan saluran air
di sekitar rumah kita.
c.
Mengadakan kerja bakti
untuk membersihkan seluruh saluran air di desa kita
d.
Mengadakan bakti sosial
untuk membersihkan sungai-sungai.
e.
Menanam pohon-pohon untuk
membantu menyerap air hujan.
f.
Menyediakan lahan berupa
tanah untuk penyerapan air di kala hujan, dengan kata lain tidak menembok
seluruh lahan di sekitar rumah, sebagian lagi dibiarkan berupa tanah.
g.
Membuat sumur-sumur
resapan untuk menampung air hujan.
2.
Gempa Bumi
Gempa
bumi merupakan bencana alam yang terjadi karena proses alam dan bukan
disebabkan karena tangan manusia. Berdasarkan penyebabnya gempa bumi dapat
dibedakan menjadi dua yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa bumi
adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi. Sebenarnya, gempa terjadi setiap
hari di bumi. Lalu kenapa kita tidak merasakan tiap hari? Kebanyakan
gempa terjadi dengan kekuatan kecil dan tidak menyebabkan kerusakan. Gempa bumi
dengan kekuatan besar dapat menyebabkan kerugian bagi manusia. Gejala alam
tersebut mampu merobohkan berbagai macam bangunan. Reruntuhan bangunan inilah
yang kemudian dapat menimbulkan korban jiwa. Beberapa gempa bumi yang terjadi
di Indonesia, yaitu sebagai berikut:
Kekuatan gempa bumi
dapat diukur dengan Pengukur Richter. Berdasarkan Pengukur Richter,
gempa bumi dikelompokkan menjadi 9 ukuran.Ukuran tersebut dimulai dari skala 1
sampai 9. Skala ini disebut Skala Richter (SR). Makin besar skalanya,
berarti makin besar kekuatan gempa bumi tersebut. Kekuatan gempa juga dapat
diukur dengan Skala Mercalli. Ukuran Skala Mercalli dimulai dari skala 1
sampai 12. Namun ukuran ini jarang digunakan saat ini. Alat yang digunakan
untuk mengukur kekuatan gempa bumi adalah seismograf.
Gambar 1.2 Seismograf digunakan untuk mengukur kekuatan
gempa
bumi
a.
Gempa Tektonik
Gempa
tektonik terjadi karena adanya pergeseran di dalam lapisan kulit bumi. Gempa
ini bisa berskala kecil maupun besar. Gempa yang berskala kecil umumnya hanya
berupa getaran-getaran kecil pada daerah sekitar pusat gempa. Sedangkan gempa
yang berskala besar berupa getaran atau goncangan besar disertai retaknya atau
runtuhnya bangunan di sekitar pusat gempa.
Gambar 1.3 Pergerakan lempeng Bumi
Gempa tektonik tidak
bisa kita antisipasi terlebih dahulu karena datangnya tiba-tiba, dan tidak ada
tanda-tanda khusus sebelum terjadinya. Jika gempa tektonik datang apalagi
gempanya berskala besar maka kemungkinan untuk menyelamatkan barang-barang
sangat kecil.
Gambar 1.4 Kerusakan akibat gempa bumi
a.
Gempa Vulkanik
Gempa
vulkanik adalah gempa bumi akibat letusan gunung berapi. Gempa vulkanik terjadi
berdekatan dengan gunung berapi dan mempunyai bentuk keretakan memanjang yang
sama dengan gempa bumi tektonik. Gempa bumi gunung berapi disebabkan oleh
pergerakan magma ke atas dalam gunung berapi, di mana geseran pada batu-batuan
menghasilkan gempa bumi.
Bencana
gempa bumi memang tidak bisa ditentukan kapan terjadinya, tapi kita bisa
melakukan sesuatu jika gempa bumi itu datang menimpa. Ada beberapa cara untuk
menghadapinya yaitu:
a. Jika kita di dalam ruangan
- Jauhi barang-barang yang mudah jatuh, seperti lemari dan lampu
gantung
- Matikan api kompor jika sedang memasak, serta matikan juga
peralatan elektronik lainnya untuk mencegah terjadinya kebakaran.
- Hindari pula barang yang mudah pecah, seperti kaca dan jendela.
- Berlindunglah di bawah meja atau tempat lain yang terlindung
dari kemungkinan runtuhnya barang-barang.
- Lindungi kepala dari kemungkinan tertimpa benda-benda yang tidak
kita inginkan.
b. Jika kita di luar ruangan
- Jauhi pohon-pohon yang tinggi, dan tiang listrik.
- Carilah daerah yang terbuka seperti lapangan atau tempat lain
yang jauh dari pepohonan dan gedung tinggi.
- Lindungi kepala dari kemungkinan tertimpa benda-benda yang tidak
kita inginkan.
c. Jika kita sedang dalam kendaraan
- Segera hentikan kendaraan di tempat yang terbuka.
- Jauhi pepohonan, tiang listrik, papan reklame dan gedung gedung
tinggi.
- Jangan berhenti di bawah jembatan, baik jembatan layang maupun
jembatan penyebrangan.
- Lindungi kepala dari kemungkinan tertimpa benda-benda yang tidak
kitainginkan.
d. Persiapan untuk keadaan darurat
- Menyediakan air minum untuk keperluan darurat. Bekas botol air
mineral dapat digunakan untuk menyimpan air minum. Kebutuhan air minum biasanya
2 sampai 3 liter sehari untuk satu orang .
- Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi)
barang-barang yang sangat dibutuhkan di tempat pengungsian.
Barang-barang yang sangat
diperlukan dalam keadaan darurat misalnya:
• Lampu senter berikut baterai cadangannya
• Air minum
• Kotak P3K berisi obat penghilang rasa sakit, plester,pembalut
• Lampu senter berikut baterai cadangannya
• Air minum
• Kotak P3K berisi obat penghilang rasa sakit, plester,pembalut
dan sebagainya
• Makanan yang tahan lama seperti biskuit
• Sejumlah uang tunai
• Buku tabungan
• Korek api
• Lilin
• Helm
• Pakaian dalam
• Barang-barang berharga yang harus dibawa di saat keadaan
• Makanan yang tahan lama seperti biskuit
• Sejumlah uang tunai
• Buku tabungan
• Korek api
• Lilin
• Helm
• Pakaian dalam
• Barang-barang berharga yang harus dibawa di saat keadaan
darurat.
Hal yang terpenting dari semua itu lebih kepada pribadi kita
sendiri yaitu jangan panik menghadapi musibah gempa ini. Tetap tenang dan
jangan terburu-buru, lakukanlah dengan penuh perhitungan. Jika perlu mengungsi,
mengungsilah ke tempat yang sudah ditentukan dan jangan mendekati daerah yang
lebih rendah seperti laut, untuk menghindari terjadinya tsunami.
3.
Gunung Meletus
Letusan gunungapi
terjadi pada gunung yang masih aktif. Letusan gunungapi
dapat mengancam banyak korban jiwa dan harta
benda. Namun, muntahan gunung api yang meletus
dapat menyuburkan daerah di sekitarnya.
Bagi penduduk yang tinggal di sekitar gunung, terutama gunung
berapi, kemungkinan terjadinya gunung meletus selalu ada. Pada umumnya gunung
yang akan meletus tidak langsung memuntahkan material yang dikandungnya. Gunung
yang akan meletus mempunyai tanda tertentu. Tanda-tanda tersebut antara lain:
1. Terjadinya gempa yang berulang-ulang
2. Banyak binatang yang meninggalkan hutan di sekitar gunung
3. Udara di sekitar gunung menjadi sangat panas
4. Gunung mengeluarkan debu dan asap secara terus menerus.
5. Gunung mengeluarkan lelehan-lelehan lava pijar maupun lahar
dingin
6. Tercium bau belerang yang sangat menyengat
Sumber : Encarta Encyclopedia 2001
Gambar 1.5 Gunung api yang meletus
sedang mengeluarkan lava pijar
Jika kamu sudah mengetahui bahwa gunung di daerahmu akan meletus
maka sebaiknya kamu mengungsi sesuai dengan arahan pemerintah.
4.
Tsunami
Tsunami
berasal dari bahasa Jepang yang berarti ombak besar di pelabuhan. Gelombang
tersebut berawal di laut yang kemudian bergerak menuju pantai. Tsunami bisa menyebabkan
kerusakan dan korban jiwa. Gelombang tsunami dapat mencapai ketinggian lebih
dari 30 m. Kecepatannya dapat mencapai 725-800 km per jam dan mampu menempuh
jarak ratusan kilometer.
Tsunami
dapat disebabkan oleh gempa di dasar laut maupun letusan gunung berapi. Tsunami
yang terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam disebabkan oleh gempa yang terjadi di
dasar laut. Akibat tsunami tersebut, ratusan ribu orang meninggal. Tsunami ini
juga melanda Thailand, Srilanka, dan India. Tsunami yang terjadi pada 17 Juli
2006 di Pangandaran, Jawa Barat juga disebabkan oleh gempa di dasar laut.
Gambar
1.6 Tsunami
Tsunami yang
disebabkan letusan gunung api pernah terjadi di
Indonesia pada 26 Agustus 1883. Pada tahun tersebut, Gunung Krakatau mengeluarkan letusan mahadahsyat. Letusannya terasa hingga Brisbane di Australia dan abunya sampai ke Kepulauan Madagaskar di Afrika. Akibat letusan tersebut, terjadi tsunami setinggi lebih dari 40 m yang menghancurkan tiga per empat wilayah pulau gunung api tersebut. Sekitar 36.000 orang meninggal dalam bencana tersebut.
Indonesia pada 26 Agustus 1883. Pada tahun tersebut, Gunung Krakatau mengeluarkan letusan mahadahsyat. Letusannya terasa hingga Brisbane di Australia dan abunya sampai ke Kepulauan Madagaskar di Afrika. Akibat letusan tersebut, terjadi tsunami setinggi lebih dari 40 m yang menghancurkan tiga per empat wilayah pulau gunung api tersebut. Sekitar 36.000 orang meninggal dalam bencana tersebut.
Gelombang
tsunami adalah sebuah ombak yang terjadi setelah adanya gempa di bawah
permukaan laut atau suatu longsor di bawah permukaan laut. Hal ini
mengakibatkan terjadinyagelombang air laut yang besar dengan ketinggian
mencapai 30 meter bahkan lebih di tengah laut.Hal-hal yang bisa dilakukan jika
tsunami terjadi adalah sebagai berikut:
- Jika kita sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai,
segera berlari
sekuatkuatnya ke tempat
yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang terdekat.
- Jika kita sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai,
segera berlari
sekuatkuatnya ke tempat
yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang terdekat.
- Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang
sudah ditentukan.
- Jika situasi tidak memungkinkan untuk pergi ke tempat evakuasi,
carilah
bangunan bertingkat yang bertulang, gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).
bangunan bertingkat yang bertulang, gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).
- Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan
bebas dan tidak membawa apa-apa.
5.
Tanah Longsor
Tanah
longsor adalah suatu peristiwa geologi di mana terjadi pergerakan tanah seperti
jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Penyebab utama terjadinya longsor
adalah hujan lebat pada daerah yang mempunyai lereng curam. Daerah yang tinggi
dengan lereng curam serta tidak adanya pepohonan akibat penebangan kayu liar
mengakibatkan terjadinya longsor yang menghantam daerah di bawahnya.
Peristiwa
longsor ini sering tidak disadari oleh masyarakat yang tinggal di daerah
perbukitan atau pegunungan yang gundul atau kurang memiliki ketahanan tanah
yang kuat. Longsor juga banyak disebabkan karena ulah tangan manusia yang tidak
bisa menjaga lingkungan. Longsor juga mengakibatkan banyak korban jiwa yang
tidak sedikit.
Tanah
longsor disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah kerusakan hutan.
Hutan yang berada di lereng pegunungan berguna untuk mengikat tanah. Jika tidak
ada pepohonan, maka tanah akan larut saat hujan. Bila hujan lebat, maka tanah
di lereng pegunungan akan runtuh. Banjir juga dapat menghanyutkan tanah.
Penyebab lain tanah longsor adalah gempa bumi. Gempa dengan kekuatan besar
dapat meruntuhkan tanah. Beban bangunan di lereng-lereng pegunungan juga dapat
mengakibatkan tanah longsor. Faktor-faktor
lainnya yang juga
dapat menyebabkan terjadinya tanah longsor, yaitu sebagai berikut.
dapat menyebabkan terjadinya tanah longsor, yaitu sebagai berikut.
a.
Erosi yang disebabkan
sungai-sungai atau gelombang laut.
b.
Lereng dari bebatuan dan
tanah yang runtuh akibat hujan lebat.
c.
Gempa bumi yang
menyebabkan tekanan sehingga mengakibatkan longsornya
lereng.
d.
Gunung api yang membawa
material hasil erupsi (letusan).
e.
Getaran dari mesin, lalu
lintas, penggunaan bahanbahan peledak, dan petir.
Berat yang terlalu
berlebihan, seperti berkumpulnya hujan atau salju.
Gambar
1.7 Bencana tanah longsor
Hal – hal yang perlu
diketahui atau dilakukan untuk mencegah terjadinya longsor adalah:
- Jangan menebang pepohonan tanpa diiringi penanaman kembali.
- Lakukan penanaman atau penghijauan lahan pada daerah yang
gundul.
- Memahami pentingnya keberadaan pohon – pohon sebagai penahan air
hujan.
- Belajar mencintai dan menjaga lingkungan sekitar agar tetap
segar dan asri.
terimakasih infonya sangat membantu, jangan lupa kunjungi web kami http://bit.ly/2xrM4q6
BalasHapusthanks kak infonya sangat berguna
BalasHapusElever
terima kasih banyak ilmu yang telah diberikan semoga selalu bermanfaat .
BalasHapus